[sambungan dari sebelumnya…]
Setelah beberapa kali di hentikan lampu merah dan gadis berkerudung merah, akhirnya saya dan sepupu jauh saya sampai juga ke tujuan kedua; rumah temannya sepupu jauh saya. Sebelum memasuki pekarangan rumahnya (yang cuma setengah meter kurang), saya sudah menebak-nebak bagaimana wajah si pemilik rumah ini yang juga teman sepupu jauh saya. Beberapa wajah penghuni kebun binatang sempat berkelabat di otak, tapi dengan cepat saya buang ke tong sampah depan rumahnya.
Sekitar 10 menitan menunggu si empunya rumah, akhirnya keluar juga. Daaaaaaaaaan… wajahnyaaa… apa hendak dikata tapi tangan tak sampai, TERNYATA ORANG ARAB YANG UDAH UBANAN!!! Aaaaaaaaaa!!! Gagal deh saya ajak kawin anak perempuannya. Hehehe… (soalnya dia cerai dan anaknya dibawa istrinya, bukan karena dia orang Arab yang udah ubanan, ingat itu!)
Setelah kita salaman, basa-basi bentar dengan sepupu jauh saya, akhirnya dia masuk lagi kedalem dan keluar dengan membawa satu ceret teh hangat dan beberapa gelas mungil. Naluri binatang saya muncul. Dan dengan biadabnya saya menghabiskan teh hangat yang disajikan. Perbandingannya 3:1. Saya sudah habis tiga gelas, mereka berdua baru satu gelas. Huehehe…
Mungkin karena kelakuan saya yang bisa merugikan tuan rumah, cepat-cepat Orang Arab Teman Sepupu Jauh Saya (OATSJS) mengajak mengobrol. Setelah saling tau nama masing-masing, diapun mulai menanyakan alamat, kelas, dan lainnya. Bakat usil sayapun muncul.
OATSJS: sekarang sudah kelas berapa?
Saya: (dengan wajah stay cool) sudah semester 3. (hahahaha!!!)
OATSJS: (dengan wajah kaget) Ooh, sudah semester tiga. Kuliah dimana kamu?
Saya: di Institut Nama Disamarkan Biar Tidak Merusak Nama Baik (INDBTMNB).
Sepupu jauh saya: (tertawa dalam hati)
OATSJS: Oo, ya ya. Di INDBTMNB masuk fakultas apa?
Saya: (celingukan) emm… Adab!
OTSJS: ya-ya. Kalo’ di fakultas adab yang dipelajari apa aja?
Saya: (mulai keluar keringat dingin) em… yah pokoknya banyaklah!
Sepupu jauh saya: (tertawa ditahan)
Agar tidak terbongkar kebohongan saya, saya langsung membalik menanyakan dia.
Saya: kamu sudah berapa lama kenal dengan sepupu jauh saya ini?
OTSJS: Oh, itu sudah dulu, waktu itu bla, bla, bla…
Dan akhirnya terselamatkan juga’ kebohongan biadab saya. Huff… mana ada anak umur 16 udah kuliah di fakultas Adab? Hahaha!!! Rasain tuh!!! Kok mau-maunya dikibulin... huehehe (winner mode: ON).
Dan akhirnya malam itu berjalan seperti biasanya. Dan diapun tidak menanyakan lagi tentang diri saya.
Kira-kira setelah 1 jam disana, tentunya dengan menghabiskan teh yang disediakan, akhirnya kami mohon diri. Malu kalo’ sampe’ dibikinin lagi. Hehehe… Dan kamipun pulang dengan tenang…
Keesokan malamnya, saya kembali bertemu dengan sepupu jauh saya. Setelah basa-basi, dia bilang:
“eh, teman saya yang tadi malam nanya’ kamu lho!”
“emangnya dia lagi dimana?” Tanya saya penasaran.
“dirumah saya…” jawabnya kalem.
Perut saya mules.
Nb: kalo’ ada yang penasaran dengan tehnya, saya bilang aja: MUANTEB!!!